Selama abad ke 20 hingga sekarang, sepakbola sudah menjadi olah raga terfavorit di muka bumi ini. Dari sekian banyaknya negara ada tiga negara yang patut dicermati. Yang pertama, tentu saja Inggris. Negara yang mengklaim sebagai ibunya sepakbola telah mampu menjadi Juara Dunia Sepakbola versi FIFA di tahun 1966 meski belum sekalipun menjadi penguasa Eropa (padahal mereka punya kesempatan pada tahun 1996 saat menjadi tuan rumah). Inggris mempunyai liga sepakbola tertua di dunia dan saat ini memuncaki tabel koefisien UEFA. Cukup dengan Inggris, sekarang kita ke Italia.
Italia mungkin sudah ditakdirkan menjadi negara penguasa dunia dan Eropa dalam hal sepakbola. Lihat saja peta negara ini, mirip kaki yang sedang memainkan bola, juggling kalo istilah sepakbolanya. Menjadi juara dunia dua kali berturut-turut serta pada saat liga sepakbola disorot akibat kasus suap menjadi prestasi yang layak dibanggakan.
Sedangkan jerman, negara ini juga punya tradisi juara yang hebat. Sama seperti Italia, mereka pun menjadi penguasa dunia dan Eropa. Dan hal itu dapat mereka di mana dan kapan saja. Legenda sepakbola jerman, Franz Anton Beckenbauer, bukan saja menjadi idola di jerman tapi di dunia.
Di Inggris, Italia, dan Jerman, sepakbola telah terorganisir dengan baik sehingga liga sepakbolanya tidak saja berjalan secara berkesinambungan tapi juga mempunyai prestasi di tingkat Eropa.
Selama kurun waktu tahun 1900 sampai dengan tahun 2000. Liga teratas Inggris memiliki 21 juara dan yang paling unggul adalah Liverpool dengan 18 gelar. Di Italia, sebanyak 12 team mampu tampil sebagai pemuncak klasemen liga di akhir musim dimana Juventus tampil sebanyak 23 kali. Dan di Jerman, Bayern Muenchen menggunguli 11 team lainnya untuk mengklaim juara Bundesliga.
Total, jika ketiga liga tersebut di atas digabung, ternyata ada 44 team yang berhasil menjadi juara. Jika 44 team tersebut membentuk liga sendiri dengan komposisi Divisi I terdiri dari 20 team yang berhasil menjadi juara lebih dari tiga kali dan Divisi II terdiri dari 24 team yang berhasil menjadi juara satu dan dua kali, bisa dibayangkan menariknya liga ini.
Peserta Divisi I (disusun berdasarkan gelar juara dan koefisien Eropa):
Juventus (Italia)
Liverpool (England)
Bayern München (Germany)
AC Milan (Italia)
Manchester United (England)
Internazionale (Italia)
Arsenal (England)
Everton (England)
Torino (Italia)
Bologna (Italia)
Borussia Mönchengladbach (Germany)
Newcastle United (England)
Sheffield Wednesday (England)
Huddersfield Town (England)
Sunderland AFC (England)
Wolverhampton Wanderers (England)
Leeds United (England)
Hamburger SV (Germany)
Werder Bremen (Germany)
Blackburn Rovers (England)
Peserta Divisi II:
Portsmouth (England)
Burnley FC (England)
Tottenham Hotspur (England)
Manchester City (England)
Fiorentina (Italia)
Derby County (England)
1.FC Köln (Germany)
Aston Villa (England)
AS Roma (Italia)
Napoli (Italia)
VfB Stuttgart (Germany)
Borussia Dortmund (Germany)
1.FC Kaiserslautern (Germany)
Lazio Roma (Italia)
West Bromwich Albion (England)
Chelsea (England)
Ipswich Town (England)
TSV 1860 München (Germany)
Eintracht Braunschweig (Germany)
1.FC Nürnberg (Germany)
Cagliari (Italia)
Nottingham Forest (England)
Hellas Verona (Italia)
Sampdoria (Italia)
Tiga tim terbawah Divisi I tergradasi ke Divisi II digantikan dengan peringkat 1, 2, dan 3 Divisi II.
Ya, itu liga sepakbola fantasi yang disusun berdasarkan prestasi mereka di abad 21.
Artikel ini dapat dilihat juga di docs.google.com.
Referensi: Fantasi Sepakbola Liga Eropa
Personal Brand | Monetize Blog | Blog Dofollow