Kamis, 17 November 2011

Sepenggal adegan dari film The Matrix

Setelah berhasil melalui hadangan Smith (mantan Agen Matrix), Neo memasuki suatu ruangan di mana The Architect berada. Ruangan berlantai putih terang dan si sekelilingnya dilengkapi monitor. Dan berlangsunglah dialog di antara mereka.


The Architect: Hallo Neo.

Neo: Siapa anda?





The Architect: Akulah si Arsitek. Akulah yang menciptakan the Matrix. Aku telah menunggumu. Kamu diselimuti banyak pertanyaan, dan meskipun alam sadarmu tidak terusik dalam proses ini, kamu tetaplah seorang manusia biasa. Hmm, beberapa jawabanku dapat kau mengerti, dan lainnya tidak. Dapat ku mengerti, meski pertanyaan utamamu sangat relevan, kau, mungkin ya, mungkin tidak, menyadari bahwa sesungguhnya pertanyaanmu sangat tidak relevan.

Neo: Kau sebut apa tempat ini?

The Architect: Hidupmu hanya suatu perhitungan matematis dari suatu program yang ku sebut the Matrix. Kamu hanyalah suatu anomali hasil dari suatu persamaan matematis yang belum dapat ku temukan jawabannya. Meskipun tetap menjadi beban yang dapat dihiraukan, memang tak dapat disangka, serta tidak dapat diukur untuk dikendalikan. Yang mana, dari kejadian itu, telah menuntunmu ke tempat ini.

Neo: Kau belum menjawab pertanyaanku!

The Architect: Memang benar. Sangat menarik. Ini lebih cepat daripada yang lain.

--- Tiba-tiba, monitor yang berada di sekililing ruangan menunjukkan gambar Neo dengan geram merespon pernyataan The Architect. “Yang lain? Apa ada yang lain? Ada berapa? Jawab pertanyaanku!” ---
The Architect: Umur The Matrix lebih tua daripada kau. Aku menghitungnya dari anomali yang pertama hingga berikutnya, yang mana kau adalah versi yang ke-enam.

--- Monitor yang berada di ruangan itu sekali lagi menunjukkan gambar Neo dengan geram merespon pernyataan The Architect. “Ada lima versi? Tiga? Aku telah disesatkan. Omong kosong!” ---

Neo: Kini hanya ada dua penjelasan, baik itu tidak ada seorang pun yang memberitahu maupun yang tahu.

The Architect: Tepat. Seiring kau menyadarinya, sistem dari anomali, menciptakan suatu persamaan yang mudah dimengerti.

--- Monitor yang berada di ruangan itu sekali lagi menunjukkan gambar Neo dengan geram merespon pernyataan The Architect. “Kau tak bias mengendalikan aku! Berengsek, kau! Aku akan membunuhmu! Kau tak bias memaksakan kehendakmu padaku!” ---

Neo: Pilihan. Masalahnya ada pada pilihan.

--- Adegan teralih pada Trinity yang sedang menghadapi Agen the Matrix dan kembali ke ruang the Architect. ---

The Architect: Matrix yang pertama aku ciptakan sangat sempurna secara natural., itu adalah karya seni, sempurna, menginspirasi. Suatu kejayaan yang hanya dapat dihancurkan oleh kesalahannya sendiri. Sekarang yang nampak olehku dari suatu takdir ketidakpastian adalah konsekuensi dari ketidaksempurnaan pada setiap manusia, yang mana, berdasarkan hal itu aku mendesain ulang untuk mencapai keakurasian yang mencerminkan keragaman sifat naturalmu. Bagaimanapun, sekali lagi aku merasa frustasi menghadapi kegagalan ini. Semenjak itu aku tersesat dalam jawaban itu karena hal tersebut membutuhkan pemikiran yang sederhana atau mungkin, pemikiran yang sederhana dari suatu kesempurnaan. Maka, jawaban tersebut memicu yang lain, suatu program yang intuitif, yang menginvestigasi aspek keragamanan dari psikologi manusia. Jika aku adalah ayah dari the Matrix, maka ia, tanpa keraguan, adalah ibunya.

Neo: The Oracle.

The Architect: Mengertilah. Sebagaimana aku katakana, dia memicu di antara solusi yang mana 99.9% adalah suatu subyek yang diuji pada program, selama program tersebut diberi pilihan, meskipun pilihan tersebut diajukan pada level alam bawah sadar. Sementara fungsi jawaban yang ada, nyatalah adalah fundamental dari ketidaksempurnaan, yang mana menciptakan suatu kontradiksi pada sistem anomali, yang dibiarkan begitu saja meski hal tersebut mengancam sistemnya sendiri. Hmm, bagi yang menolak program tersebut, meski jumlahnya sedikit, jika dibiarkan, akan menyebabkan peningkatan kemungkinan dari suatu kehancuran.

Neo:  Ini mengenai Zion.

The Architect: Kau berada di sini karena Zion akan dihancurkan. Semua yang berada di dalamnya akan dimusnahkan. Semuanya.

Neo: Omong kosong!

--- Monitor yang berada di ruangan itu sekali lagi menunjukkan gambar Neo dengan geram berkata: “Omong kosong!” ---

The Architect: Penyangkalan adalah suatu respon dari seorang manusia yang dapat di prediksi dengan mudah. Namun, dapat ku jamin, ini adalah yang ke-enam kalinya kami dapat menghancurkannya, dan kami semakin efisien dalam melakukannya.

--- Adegan teralih pada Trinity yang sedang menghadapi Agen the Matrix dan kembali ke ruang the Architect. ---

The Architect: Tugas dari yang terpilih adalah kembali ke asal, dengan membawa suatu kode, dan menginputnya ke dalam program utama. Setelah itu, dari the Matrix, kamu diharuskan memilih 23 orang, 16 wanita, 7 pria, untuk kembali membangun Zion. Jika gagal, maka akan menciptakan suatu kematian dari setiap orang yang terkoneksi dengan the Matrix, disertai dengan hancurnya Zion yang mana adalah kemusnahan dari seluruh manusia.

Neo: Kau tak akan membiarkannya terjadi, kau tak bisa. Kau membutuhkan manusia untuk bertahan hidup.

The Architect: Terdiri banyak level untuk bertahan dimana kami telah mempersiapkannya. Bagaimanapun, yang kini relevan adalah kemungkinan dari kesiapanmu menerima kenyataan dari kehancuran manusia yang berada di pundakmu.

--- The Architect menekan tombol pada penanya, yang memicu monitor menampilkan gambar dari setiap orang yang terkoneksi dengan the Matrix. ---

The Architect: Sangat menarik reaksi yang nampak padamu. Lima pendahulumu didesain berdasarkan prediksi yang sama, yang mana saling berhubungan dengan jenis lainnya, memberikan fasilitas kepada yang terpilih. Pengalaman yang dimiliki yang lain adalah hal yang umum, sedangkan milikmu lebih spesifik, Yaitu, CINTA.

--- Monitor menampilkan gambar Trinity sedang bertarung dengan Agen, sebagimana yang muncul dalam mimpi Neo. ---

Neo: Trinity!

The Architect: Dapat dimengerti. Dia masuk ke dalam Matrix untuk menyelamatkan nyawamu meskipun ia terancam keselamatannya.

Neo: Tidak!

The Architect: Yang mana membawa kita kepada pada suatu kenyataan, dimana ketidaksempurnaan secara fundamental terekspresikan, dan si anomaly mengungkapan baik permulaannya dan akhirnya. Ada dua pintu. Pintu di sebelah kananmu membawamu ke asal, dan keselamatan dari Zion. Pintu di sebelah kiri membawamu kembali ke dalam the Matrix, kepadanya, dan akhir dari jenismu. Sebagaimana kau telah sebutkan, masalahnya ada pada pilihan. Namun kita berdua telah mengetahui apa yang akan kau lakukan, bukan? Aku bisa membaca keterkaitannya, susunan dari pendahulumu yang tergambar pada reaksi emosimu, telah didesain mengalahkan logika dan alas an. Emosi yang membutakanmu dan kenyataaan yang nyata adalah dia akan mati, dan tak ada yang bisa kau lakukan untuk mencegahnya.

--- Neo berjalan menuju pintu di sebeah kirinya. ---

The Architect: Hmm, Harapan, adalah ilusi dari setiap manusia, yang secara simultan adalah sumber kekuatan dan sekaligus kelemahan.

Neo: Jika aku adalah kau, aku akan berharap kita tidak akan bertemu lagi.

The Architect: Tidak akan.

Demikianlah sepenggal adengan dari film the Matrix, yang mana saya mencoba menerjemahkan percapakan antara Neo dengan the Architect. Mungkin dalam terjemahan itu anda bisa memahami percakapan di antara mereka, mungkin juga tidak.

Referensi: The Matrix Reloaded: Saat Arsitek Bertemu Neo

Blog Bisnis | Dofollow Blog | Blog Fashion
Back To Top